Sesekali One Piece lah yaa, biar nggak Naruto mulu 😁 Hmm… habis ini anime apa lagi yaa? Bleach? Conan? DragonBall? 😂 hehe
Oke, firstly di film One Pice ada tokoh yang pakek rompi merah + topi jerami, nah dia namanya Monkey D. Luffy.
Jadi ceritanya Luffy and friends, mereka adalah kelompok bajak laut yang punya hobi traveling berlayar kesana kemari, buat nyari One Piece, dan juga harta karun.
Intinya mereka tuh hobi banget sama yang namanya traveling.
Nah tau nggak? Traveling dalam bahasa arab dibahasakan Safar, Dzha’ana, Saahah, Rihlah, dan lain-lain, *serius masih banyak. Padahal satu kata di Indonesia, tapi arabic nya bisa berbagai macam kata.
Ini sih kerennya bahasa Al-Quran, penuh dengan sastra. Saking tingginya sastra yang ada di Al-Quran, nggak ada tuh sastrawan dari jaman baheula sampe zaman kita sekarang ini yang mampu menandingi tingginya sastra Al-Quran.
Oke, kita unboxing satu satu ya,
Safar
Safar, itu adalah perjalanan jauh dalam misi perantauan. Jadi kalo kita sedang merantau buat cari rejeki, atau sedang dalam perjalanan bisnis, maka arabicnya tuh kita sedang ngelakuin safar.
Pokoknya asal perginya buat cari rejeki, orang arab nyebutnya safar. Nah temen-temen yang sedang merantau dalam rangka pendidikan, sejatinya kalian itu sedang safar. Kok bisa? Bisa dong, ilmu kan bagian daripada rezeki 😊
Dzha’ana
Selanjutnya, Dzha’ana, itu travelling rame rame. Jadi kalo kita kenal dengan istilah solo travelling yang dilakukan oleh satu orang saja, maka dzha’ana merupakan travelling yang dilakukan secara rame rame gitu. Bisa kita sebut sebagai open trip lah ya..
Saahah
Saahah, adalah berpindah dari satu destinasi menuju destinasi yang lain. Contohnya nih, kalo minggu ini kita ke curug, berarti minggu depan kita ngadain saahah ke gunung, pantai, dan masih banyak lagi destinasi destinasi yang lainya.
Rihlah
Rihlah, itu dari kata Rihl, artinya perjalanan jauh. Bisa antar negara antar pulau atau antar provinsi. Sama nih kayak Luffy and friends. Mereka ngelakuin perjalanan jauh menembus badai, membelah lautan, menyebrangi samudra, hanya untuk mencari harta karun dari peninggalan raja bajak laut sebelumnya.
Nah, ayat 2 surah Al-Quraisy ini, One Piece banget men. Hampir sama kayak Luffy, orang-orang Quraisy dulu juga punya hoby traveling, baik di musim dingin maupun panas, selain berdagang buat cari cuan, mereka juga cari-cari harta karun😊.
Mereka, Allah anugerahkan untuk bisa mangatur 2 perjalanan, yaitu perjalanan ke Yaman saat musim dingin dan perjalanan ke Syam saat musim panas. Dan nggak hanya itu, Allah juga memberikan keistimewaan lain bagi mereka. Mereka bisa ngerasa aman, damai, dan tenang saat melakukan perjalanan itu.
So, inilah karunia Allah. Allah ingatkan kenikmatan-kenikmatan itu agar mereka merasa malu dengan perbuatan mereka dimasa lalu yang nggak menyembah Allah.
Allah berfirman pada mereka, “Karena kebiasaan kaum Quraisy melakukan perjalanan pada musim dingin dan panas, maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah suci ini.”
Kaum Qurasiy harusnya malu, “Masak iya udah Allah kasih nikmat yang orang lain nggak miliki tetep nggak mau bersyukur terhadap Sang Pemberi Nikmat? Masak iya mau jadi orang yang nggak tau terimakasih?
Gimana dengan kita?
Travelling itu butuh biaya, tenaga, dan tentunya fisik yang mumpuni untuk melakukan perjalanan jauh. Allah Maha Baik sama kita. Allah kasih kita rejeki yang berlimpah, Allah kasih kesehatan buat kita sehingga kita bisa melancong kesana kemari. Bukan berarti kita seneng gitu aja tanpa adanya tafakkur dan perenungan terhadap kebaikan dan keagungan Allah.
Nah di ayat selanjutnya, Allah merefleksi kita supaya kita semua ingat dengan tujuan diciptakanya manusia. Setelah Allah ngasih kita nikmat travelling dengan segala kemudahan dan kenyamananya hari ini, Allah tu ingin kalo kita menyadari bahwa semua kenikmatan ini tuh datengnya dari Allah.
Maka kalo kita sadar akan hal itu semua, hanya kepada Allah lah kita beribadah, kayak ayat selanjutnya, surah Al-Quraisy ayat 3:
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah)”
So, dari ayat ini kita jadi belajar kalau Allah tuh baaaiikkkkk banget sama kita. Allah udah ngasih nikmat yang banyak setiap harinya.
Mulai dari pagi tadi, kita masih bisa bangun. Terus sarapan sama makanan yang bisa ketelen dengan baik, berangkat kerja atau sekolah liat motor, mobil, jalanan rame dengan mata yang sehat, sampe di tempat kerja atau sekolah dengan selamat, nggak lecet sedikitpun.
Maa syaa Allah kurang baik apa coba Allah sama kita. Tapi, kadang kitanya aja yang sering ngerasa nggak cukup, udah dikasih nikmat ini minta itu, udah dikasih nikmat yang itu, minta yang lainnya.
Astagfirullah 😭
Padahal ya Allah tuh pengen banget kita bersyukur, berterimakasih atas nikmat yang udah kita peroleh. Biasanya kalau orang Jawa tuh bilang, “Uwong iku yen pengen urip e apik, kudu duwe unggah-ungguh (orang itu kalau mau hidupnya baik, harus punya tata krama).”
Gimana sih adabnya kalau setelah dikasih sesuatu sama orang tuh? Ngucapin terimakasih, baik-baikin sama orang yang udah ngasih, atau ngasih sesuatu balik biar dia juga seneng.
Begitupun dengan Allah…
Allah pengen kita bersyukur, berterimakasih, “Alhamdulillah yaa Allah, terimakasih atas semua nikmat yang telah Engkau berikan untuk hari ini, hamba benar-benar bersyukur.” 😊
Allah tuh nggak minta kita membayar semua nikmat yang udah Allah kasihkan. Allah juga nggak minta mengembalikan nikmat yang udah kita dapet, bahkan Allah nggak minta apapun dari kita.
Allah nggak butuh semua itu dari makhluknya.
Masak sama manusia aja kita bisa punya adab good, tapi sama Allah enggak 😬
So, gimana dong caranya agar kita tuh punya adab sama Allah?
Caranya dengan sholat, beribadah, menyembah Allah dan nggak menduakannya. Rasulullah yang udah dijamin surganya sama Allah aja, beliau melaksanakan sholat sampe kakinya bengkak.
Ketika Aisyah ra bertanya, “Kenapa engkau melakukan seperti ini, wahai Rasulullah? Padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan akan datang telah diampuni.” Rasulullah menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?”
(HR. Bukhori No. 4837 dan HR. Muslim No. 2820)
Maa syaa Allah….
Ketika kita selesai sholat, yukk kita biasakan untuk meng-hamdalahi nikmat dalam sehari itu. Kira-kira hal apa yang bisa kita syukuri. Kira-kira apa nih yang udah kita lakukan hari itu, yang ternyata secara tidak kita sadari berdampak baik untuk kedepannya 😊
So, kamu udah bersyukur apa hari ini?
Artikel Lainnya
Merayumu – Refleksi Surah An Nas Bagian Terakhir
Merayumu – Refleksi Surah…
Lanjut BacaMencari – Refleksi Surah An Nas Bagian Kedua
Mencari – Refleksi Surah…
Lanjut Baca