quranreview

Bismillah, kita ketemu lagi untuk membahas bagian terakhir dari surah An-Nas.

 

Ayat 4

 مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ

Kita masuk ke kata pertama di ayat ke-4 surah An-Nas yaitu شَرِّ.

 (baik) الخَيْرُ keburukan, kejahatan yang menyakitkan) merupakan lawan dari) شَرِّ 

Kemudian, kata kedua yaitu وَسْوَاسِ (bisikan). وَسْوَاسِ merupakan isim fa’il yang bisa juga dikatakan sebagai majas hiperbola. Pelakunya amat ahli di bidangnya, jadi bukan pelaku yang biasa-biasa aja.

Seperti suara gemerincing perhiasan yang suara itu pelaaan banget sampe kita nggak sadar kalau ada suaranya. Kalau diibaratkan nih, seperti bisikan seorang pemburu kepada anjingnya. Pelan banget, bisik-bisik, nggak kedengeran, tapi ada suaranya.

Kata terakhir di ayat ke-4 selanjutnya yaitu خَنَّاسِ (yang bersembunyi). خَنَّاسِ ini sifatnya kadang ada, kadang engga. Pernah lihat bintang kan? Bintang kalau dilihat dari bumi, cahayanya kelihatan kerlap kerlip. Kadang ada, kadang enggak. Tiba-tiba terang, tiba-tiba ngilang. Atau kayak orang ghosting. Dateng, lalu pergi. Tiba-tiba balik, tiba-tiba ngilang lagi…

Atau rasengan, jurusnya Boruto yang kemarin udah kita bahas. Dia awalnya kelihatan, tapi pas udah mau deket sama musuh malah gak kelihatan, ngilang.

So, kalau diringkas  ٱلْخَنَّاسِ  itu punya dua makna:

  1. Disappear without notice, menghilang tanpa pemberitahuan, tanpa sadar. Kayak kerlap-kerlipnya bintang, orang yang ghosting, dan rasengan. 
  2. To make something delay, bisikan yang bisa membuat orang terganggu dan terjeda ketika melakukan suatu kegiatan.

 

Job Desk-nya Setan

Kita tau bersama bahwa manusia di dunia itu waktunya terbatas (seperti dalam surah Al-’Asr). So, di ayat 4 ini, setan menggoda manusia bukan dengan menghalang-halangi dalam berbuat kebaikan, tetapi dengan menunda-nunda waktu manusia dalam berbuat kebaikan.

“Jangan sholat, jangan ngaji!” ❌

Sholatnya nanti aja deh, 5 menit lagi, nanggung. Ngajinya kalau abis magrib ajaa” ✅

Jadi, jangan sesekali meremehkan bisikan atau suara. Sebab Alquran itu sendiri sejatinya adalah suara, sesuatu yang kita dengar dan pada akhirnya Alquran bisa mengubah seseorang.

 

Begitu juga dengan bisikan setan, bisa mengubah seseorang.

Yang perlu kita sadari, bisikan itu pasti berasal dari hal-hal yang dekat dengan kita. Sebab, nggak mungkin kalau membisikkan tapi jaraknya jauh banget. Dan yang posisinya dekat dengan kita, terkadang tidak kita sadari bahwa yang terdekat itu adalah berbahaya.

Nah, kalau di ayat 4 Surah An-Nas, Allah mention dengan kata شَرِّ.

‘Syar’ itu kejahatan yang ternyata menyakitkan walaupun porsinya amat sangat kecil.

Kejahatan itu bukan berasal dari sesuatu yang jauh, bisa jadi berasal dari hal yang paling deket sama kita. So, apapun yang kita dengarkan harus banget kita perhatikan.  

 

Ayat 5

ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ

Kata yang pertama yaitu يُوَسْوِسُ (membisikkan) diawali dengan kata ٱلَّذِ (yang) menggunakan isim mausul, yang menghubungkan. Ini seperti qarin (qarana) yang selalu menemani sejak kita dilahirkan. Ada yang membisikkan keburukan dan ada juga yang membisikkan kebaikan. Karena qarin ini berada di dekat kita, maka dia pasti tau semua kelebihan dan kekurangan kita.

Nah, yang membisikkan keburukan ini selalu standby dan selalu menemukan celah mana yang kurang di diri kita. Dia akan mengubah yang baik jadi buruk dan memperindah yang buruk agar terlihat baik.

Kata selanjutnya yaitu صُدُورِ (dada). Sesuatu yang sangat berharga. Organ yang sangat unique. Dan tahukah kamu ternyata dia melindungi/membungkus organ yang sangat-sangat berharga? Apa yang dilindungi oleh dada? 

 

Ialah jantung (heart).

Akses setan hanya bisa sampai dada aja, nggak bisa masuk ke dalam jantung manusia. Setan hanya bisa nunggu di luar aja.

Dan di jantung kita, seakan ada pintu kecil yang tertutup. Setan nggak bisa membuka pintu yang udah kita tutup dengan keimanan. Tapi setan juga bisa masuk kalau kita sendiri yang membukakan akses untuknya.

Kalau setan udah berhasil masuk ke pintu yang udah kita tutup rapat. maka dia akan take over semuanya, mengambil alih dan me-reset pandangan mata kita; memperindah perbuatan buruk.

Setan itu sangat ahli marketing. Produk yang hancur dan buruk banget bisa dipacking dengan sangat rapi dan mewah.

Kalau kita udah terjebak bisikan setan, akhirnya manusia hanya bisa berkata “iya aku tau itu buruk, tapi aku nggak bisa mengontrol itu.” Nah loh, terus salah siapa kalau gitu? Padahal yang udah ngasih aksesnya ke setan siapa? Ya siapa lagi, kalau bukan dia manusianya sendiri.

Dan, parahnya ketika setan sudah berhasil masuk dan take over hati manusia, setan akan meng-ghosting manusia ketika di dunia sampai akhirat, ‘cuci tangan’ dari kesalahan yang dilakukan manusia.

Seperti di surah Ibrahim ayat 22:

 

وَقَالَ ٱلشَّيْطَـٰنُ لَمَّا قُضِىَ ٱلْأَمْرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ ٱلْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِىَ عَلَيْكُم مِّن سُلْطَـٰنٍ إِلَّآ أَن دَعَوْتُكُمْ فَٱسْتَجَبْتُمْ لِى ۖ فَلَا تَلُومُونِى وَلُومُوٓا۟ أَنفُسَكُم ۖ مَّآ أَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ أَنتُم بِمُصْرِخِىَّ ۖ إِنِّى كَفَرْتُ بِمَآ أَشْرَكْتُمُونِ مِن قَبْلُ ۗ إِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۭ 

Artinya:

Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih

 

Ayat 6

مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

Ayat ke-6 ini Allah ngejelasin agar berlindung dari setan golongan jin dan manusia (ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ). Kata جِنَّةِ (jin) merujuk pada sesuatu yang tak kasat mata. Makhluk yang berasal dari api dan ada sebelum diciptakannya manusia. Sedangkan, kata ٱلنَّاسِ (manusia) yang Allah ciptakan dari tanah.

Ternyata godaan dari manusia itu lebih parah daripada jin. Godaan para Nabi waktu itu lebih parah datang dari sesama manusia daripada godaan dari setan.

Sampai kita tau kalau Fir’aun pernah mengaku sebagai tuhan. Dia manusia yang udah kena bisikan setan, tapi ternyata lebih parah dari setan. Karena mereka nggak pernah berkata “aku adalah Tuhanmu”, tetapi Firaun dari kalangan manusia pernah berkata “aku adalah Tuhanmu.

Yapp! Manusia itu memiliki potensi untuk lebih baik daripada malaikat, tetapi juga berpotensi untuk lebih buruk daripada setan.

Untuk itu, yuk minta perlindungan kepada Allah sebagai Rabb, Malik, dan Illah kita untuk menghalau kejahatan yang mengerikan dari bisikan setan ini.

Artikel Lainnya